Menurut tujuan pembuatannya seni rupa dibedakan menjadi 2 macam, yaitu karya seni rupa murni dan karya seni rupa terapan. Karya seni rupa murni diciptakan sebagai sarana atau media berkreasi, rekreasi, terapi, dan komunikasi. Sedangkan karya seni rupa terapan diciptakan untuk tujuan fungsional atau memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis. Pada tulisan ini hanya akan membahas mengenai karya seni rupa terapan yang ada di Indonesia.
Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yaitu karya seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada bentuk-bentuk fungsional. Bentuk fungsional adalah segala bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Wujudnya dapat berupa perhiasan, pakaian, perabot rumah tangga, perleng kapan makan, perlengkapan pertunjukan, atau perlengkapan ibadah.
Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa. Tiap-tiap suku bangsa memiliki budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam. Keanekaragaman budaya tersebut salah satunya dapat dilihat pada karya seni rupa yang dihasilkan. Ada lima faktor yang menyebabkan adanya keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, yaitu:
- Letak geografi setiap daerah;
- Sifat dan tata kehidupan yang tidak sama;
- Sistem kepercayaan dan adat-istiadat yang tidak sama;
- Potensi alam yang berbeda di tiap daerah, serta
- Adanya kontak dengan daerah lain.
Karya seni rupa terapan daerah disebut seni terapan tradisional. Karya seni terapan diciptakan bertujuan untuk melestarikan tradisi seni rupa di suatu daerah tersebut. Karya seni rupa terapan daerah igarap olah masyarakat tertentu sebagai ciri khas suatu daerah yang terikat oleh nilai-nilai filosofi dan nilai-nilai tradisi.
Seni terapan daerah dikerjakan secara tradisi, dengan keterampilan tangan yangsederhana. Bahan atau mediayang digunakan umumnya diambil dari alam yang ada didaerah tersebut. Beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah antara lain sebagai berikut.
1. Karya Seni Keramik
Seni Keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas dan produksinya.
Karya keramik dalam bentuk seni terapan banyak kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk karya seni keramik terapan diantaranya berupa perlengkapan makan dan minum, guci, peralatan memasak, serta hiasan bangunan.
Salah satu daerah penghasil gerabah atau keramik yang terkenal adalah Lombok. Gerabah atau keramik dari daerah tersebut memiliki keistimewaan tersendiri.
- Keramik Lombok (Desa Banyumulek, Desa Masbagik, dan Desa Penujak). Gerabah di daerah tersebut sebagai penghias ruangan, taman, suvenir, wadah penyaji makanan, minuman, meja tamu, tempat lilin, asbak, vas bunga, dan sebagainya. Gerabah Lombok terdiri dari beraneka bentuk, ragam, rupa, dan ukuran. Begitu juga dengan motifnya, selain sebagai nilai seni juga menghadirkan nuansa khas tradisional Sasak.
- Daerah lain yang juga terkenal sebagai penghasil keramik atau gerabah yaitu Kasongan (Yogyakarta). Hasil kerajinan dari gerabah yang diproduksi oleh Kasongan pada umumnya berupa guci dengan berbagai motif (burung merak, naga, bunga mawar dan banyak lainnya), pot berbagai ukuran (dari yang kecil hingga seukuran bahu orang dewasa), souvenir, pigura, hiasan dinding, perabotan seperti meja dan kursi, dll.
- Bayat (Klaten). Ada beraneka ragam macam gerabah keramik yang disediakan di desa Bayat, ada seperti guci bermotif, gerabah keramik berbentuk hewan, ada juga kursi gerabah, serta patung manusia, hingga gerabah – gerabah kecil lainya.
- Purwakarta(Jawa Barat). Sentra industri keramik Plered berada di wilayah selatan Kab Purwakarta. Pembuatan kerajinan keramik Plered benar-benar telah berjalan turun temurun dan diperkirakan dimulai sejak th 1904.
2. Karya Seni Ukir
Seni ukir / ukiran merupakan tampilan atau susunan dari gambar hiasan dengan bagian-bagian cekung (kruwikan) serta bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu gambar yang indah.Umumnya ukiran bermotif geometris yang berupa garis, titik, serta lengkungan, dengan bahan tanah liat, batu, kayu, bambu, kulit, atau tanduk hewan
Seni ukir terapan yang dapat kita lihat misalnya pada mebel, hiasan bangunan, bingkai lukisan, dan bingkai cermin. Daerah-daerah yang terkenal dengan karya seni ukirnya yaitu Toraja, Bali, dan Jepara. Tiap daerah tersebut memiliki ciri atau keistimewaan sendiri-sendiri. Keistimewaan itu terdapat dalam motif hias, bahan, maupun teknik pembuatannya. Berikut ini keistimewaan masing-masing ukiran yang ada di Indonesia.
- Hampir semua motif hias pada ukiran toraja berupa motif hias geometris yang tidak dapat kita temukan pada karya ukiran dari daerah lain.
- Lain halnya dengan ukiran bali. Ukiran bali kebanyakan bersifat naturalis. Ukiran bali kebanyakan berupa ukiran daun yang cembung dan gemuk, bentuk-bentuk mitologi kepala raksasa, gajah, dan naga.
- Ukiran Jepara mempunyai ciri khas, salah satu ciri khasnya adalah bentuk corak dan motif. Untuk motif sendiri bisa kita lihat dari: Daun Trubusan yang terdiri dari dua macam yaitu dilihat dari yang keluar dari tangkai relung dan yang keluar dari cabang atau ruasnya.
3. Karya Seni Tekstil
Kerajinan tekstil merupakan sebuah karya seni yang dibuat menggunakan bahan tekstil. Tekstil merupakan bahan yang berasal dari serat yang diolah dari bahan benang atau kain. Bahan ini biasanya digunakan sebagai bahan untuk membuat busana serta berbagai macam produk kerajinan lainnya.
Seni tekstil dalam bentuk seni terapan di antaranya berupa kain batik, sarung tenun, dan aneka sulaman. Karya seni tekstil tersebut diaplikasikan pada benda-benda pakai, misalnya pakaian, taplak meja, sarung bantal, dan tas.
Di Indonesia batik dibuat di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa. Jawa Tengah merupakan pusat kegiatan pembatikan. Dua kota di wilayah ini yang paling produktif menghasilkan batik adalah Surakarta dan Pekalongan. Berikut ini keunikan batik yang ada di Indonesia.
- Batik surakarta dan batik pekalongan memiliki keunikan tersendiri. Banyak ragam hias batik surakarta yang mengan dung simbol. Sebagai contoh ragam hias sawat atau lar menyimbolkan mahkota atau penguasa, ragam hias meru menyimbolkan gunung atau tanah, dan ragam hias naga melambangkan banyu atau air. Warna-warna batik surakarta monoton, dan didominasi oleh warna-warna gelap, misalnya hitam, cokelat, dan merah marun.
- Sebaliknya, batik pekalongan lebih variatif dalam warna dan ragam hiasnya pun naturalistik. Batik Pekalongan biasanya memiliki gambar motif yang riil (nyata ). Isi pada corak penuh dengan ornamen garis dan titik. Gambar motif batik pekalongan yang diproduksi oleh keturunan Tiongkok umumnya memiliki corak khas yaitu digambarkan dengan naga atau dengan burung phonix.
- Motif batik Banyumasan didominasi dengan warna – warna dasar kecoklatan dan hitam, motif tersebut dinamakan motif Jonasan. Dari motif tersebut terus berkembanglah motif – motif batik Banyumas hingga saat ini antara lain; Sidoluhung, Lumbon (Lumbu), Cempaka Mulya, Madu Bronto, Sekarsurya, Jahe Puger, Pring Sedapur dan Satria Busana.
4. Karya Seni Topeng
Topeng adalah benda menutup wajah agar dapat mengubah atau membentuk karakteristik wajah yang baru. Topeng di berbagai daerah umumnya dapa berupa aktifitas penghormatan berupa adegan sesembahan (pemujaan) atau memperjelas watak (karakter) tertentu dalam sajian seni pertunjukan.
Selain berfungsi sebagai properti tari, topeng juga sering difungsikan sebagai hiasan dinding. Daerah yang terkenal akan kerajinan topeng yaitu Surakarta, Bali, dan Jawa Barat.
- Topeng bali didominasi oleh bentuk raksasa jahat dengan lidah panjang yang menjulur keluar.
- Topeng surakarta bercirikan rias wayang orang gaya Surakarta, yaitu ksatria yang digambarkan dengan wajah putih, mata sipit, dan bibir demes atau rapi.
- Topeng jawa barat mendekati penggambaran wayang golek sunda dengan ciri umum humoris atau jenaka.
5. Karya Seni Kerajinan Perak
Seni kerajinan perak adalah salah satu bentuk ketrampilan yang cukup dihargai. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa pusat kerajinan perak. Di Jawa ada di Kotagede (Yogyakarta), Bangil (Jawa Timur), Celuk di Bali, Sumatra di Padang, Sulawesi di Kendari dan lain-lain.
Kotagede di Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan seni kerajinan perak. Adapun jenis-jenis kerajinan yang dihasilkan antara lain: aneka perhiasan, penahan tirai, penahan kawat nyamuk, dan miniatur becak.
Kotagede yang sangat terkenal dengan kualitas ukiran-ukiran peraknya. Ukiran-ukiran ini biasanya diaplikasikan untuk peralatan makan dari perak ataupun perhiasan-perhiasan yang besar. Motif ukiran di Kotagede biasanya bersumber dari motif bunga dan daun ataupun juga dari keraton Yogyakarta yang biasanya di setiap motif tersebut terdapat makna filosofis tertentu.
Kerajinan emas dan perak di Bali yang paling terkenal berada di desa Celuk Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar Bali. Kerajinan perhiasan silver yang dihasilkan antara lain gelang, kalung, anting-anting, bross dan cincin perak Bali. Barang cendramata dari emas seperti cincin, patung, sendok, garpu, juga diproduksi disini dan merupakan komoditi ekspor.
Salah satu sentra kerajinan perak di Jawa Timur adalah di daerah Bangil. Gelang, Kalung, Cincin, anting, bross, liontin, hiasan rumah dari perak, souvenir dan lain-lain. Pemasarannya meliputi Bali dan Yogyakarta. Sentra industri kerajinan perak terdapat di Bangil dan Gempol.