Tanaman Sayuran Jamur Tiram

Jamur Tiram
(Oyster mushroom(Ingg.), Pleurotus osteratus (Latin))
Famili: Agaricaceae

Deskripsi:

  • Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu karena banyak tumbuh pada kayu yang sudah lapuk baik pada serbuk kayu maupun pada kayu gelondongan. Disebut jamur tiram atau karena bentuk tudungnya agak membulat, lonjong dan melengkung seperti cangkang tiram, dengan batang atau tangkai tanaman ini tidak tepat pada tengah tudung tetapi agak ke pinggir.

Suhu:

  • Suhu terbaik untuk pertumbuhan miselium jamur ini adalah 22 – 28 °C dengan kelembaban 60 – 80 %. Sedangkan suhu terbaik untuk pembentukan badan buah jamur adalah 16 – 22 °C dengan kelembaban 80 – 90 %.

Budidaya:

  • Jamur ini tumbuh pada media yang mengandung kadar air 50 – 90 % dengan pH 6 – 7.

  • Persiapan Media:

    • Pengayakan
      Ukuran ayakan yang digunakan lebih kurang sama dengan ukuran ayakan pasir.

    • Perendaman
      Serbuk kayu kering yang telah diayak direndam dalam air selama 6 – 12 jam disesuaikan dengan jenis kayu. Setelah selesai serbuk kayu ditiriskan.

    • Pengukusan
      Pengukusan serbuk kayu dilakukan pada suhu 80 – 90 °C selama 4 – 6 jam.

    • Pencampuran
      Seluruh bahan tambahan yang telah ditimbang sesuai dengan formulasi yang dipilih, dicampur dengan serbuk kayu yang telah dikukus. Air ditambahkan secukupnya hingga kadar air 50 – 65 %.

    • Pengomposan
      Pengomposan dilakukan dengan membumbun campuran serbuk kayu kemudian menutupnya secara rapat dengan menggunakan plastik selama 1 – 2 hari. Proses pengompossan yang baik ditandai dengan kenaikan suhu menjadi sekitar 50 °C. Kadar air campuran atau kompos harus diatur pada kondisi 50 - 65 % dengan pH 6 – 7.
      (Proses perendaman, pengukusan dan pengomposan dapat tidak dilakukan bila serbuk gergaji yang dipakai berasal dari kayu lunak dan seragam).

    • Pembungkusan
      Kompos dibungkus plastik polipropilen yang berukuran 20 x 30 cm. Media diisikan secara manual sambil dilakukan pemadatan di dalam kantong plastik. Selanjutnya ujung kantong plastik dipasang cicin bambu atau potongan paralon sedemikian sehingga menyerupai botol dan ditutup dengan sisa-sisa kapas.

    • Sterilisasi
      Sterilisasi dilakukan pada suhu 80 – 90 °C selama 6 – 8 jam dengan cara pengukusan dididalam drum strerilisasi. Setelah dikukus media didinginkan hingga mencapai suhu 35 – 40 derajat celsius.

    • Formulasi

    • FormulasiSerbuk kayu (kg) Tapioka (kg) Bekatul (kg) Kapur (kg)Gips (kg)TSP (Kg)
      I100-1551-
      II100-52.50.50.5
      III100-102.50.50.5
      IV100510510.5
  • Untuk pertumbuhan misellium:

    • Inokulasi (menanamkan bibit jamur)
      Inokulasi dilakukan dengan memasukan bibit sebanyak lebih kurang 1 sdt kedalam media steril melalui lubang ring yang telah dibuka penutup kapasnya. Setelah selesai inokulasi, penutup kapas dipasang kembali.

    • Inkubasi
      Inkubasi dilakukan dengan cara menyimpan media yang telah terisi bibit pada suhu 22 – 28 °C Inkubasi dilakukan hingga seluruh media penuh ditumbuhi miselium jamur tiram yang berwarna putih. Gejala ini berlangsung sekitar 1 bulan setelah inokulasi.

  • Untuk pembentukan tubuh buah:
    Media jamur yang dipenuhi miselium siap untuk ditumbuhkan membentuk tubuh buah. Pembentukan tubuh buah ini dilakukan dengan membuka plastik pembungkus media sehingga miselium cukup untuk mendapatkan oksigen. Satu sampai dua minggu setelah plastik dibuka biasanya akan terbentuk tubuh buah. Tubuh buah yang telah berumur 2 – 3 hari siap untuk dipanen. Kondisi lingkungan yang diperlukan untuk pembentukan tubuh buah jamur tiram adalah suhu 16 – 22 oC dengan kelembaban 80 – 90 %.

Panen:

  • Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut seluruh rumpun jamur (1 kg media tumbuh dapat menghasilkan kurang lebih 7 ons jamur tiram). Pada pertumbuhan yang baik, ukuran diameter jamur yang besar pada saat dipanen adalah 5 – 10 cm. Pemanenan dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasarannya.

Previous
Next Post »