Teknik Pengumpulan Data Geografi

Setelah merumuskan masalah & hipotesis, maka langkah selanjutnya dalam sebuah penelitian adalah melakukan proses pengumpulan data. Pengumpulan data dilaksanakan untuk menguji kebenaran hipotesis. Hipotesis tidak selamanya benar, pada tahap pengumpulan data di lapangan inilah nanti akan diketahui apakah hipotesis yang telah dibuat itu benar atau tidak bergantung pada fakta dan data-data yang ditemukan di lapangan.

Melakukan kunjungan ke lapangan atau melihat langsung objek yang akan diteliti merupakan salah satu langkah dalam penelitian geografi. Selain untuk melihat langsung objek atau fenomena yang akan diteliti, hal itu juga sebagai langkah mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
 maka langkah selanjutnya dalam sebuah penelitian adalah melakukan proses pengumpulan data Teknik Pengumpulan Data Geografi
Terdapat beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian geografi yakni sebagai berikut;

1. Analisis isi media massa
Teknik ini berupa mengumpulkan data dengan menganalisis isi media massa. Sebagai contoh, di dalam media massa dimuat uraian & data tentang kemasyarakatan, perkembangan bank, & perkembangan perekonomian.

2. Observasi Langsung
Teknik observasi langsung adalah pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan gejala langsung pada objek yang berada di tempat kejadian. Syarat  dalam penggunaan metode observasi antara lain sebagai berikut;
  • Metode observasi bisa dilakukan secara bebas atau menggunakan daftar isian yang telah disiapkan serta bisa menggunakan rekaman suara & gambar.
  • Semakin banyak objek yang diamati, semakin sulit pengamatannya.
  • Observasi dilakukan secara cermat, jujur, & objektif terhadap data yang relevan.
  • Sistem & prosedur yang dilakukan berdasarkan panduan yang baku.
  • Pengamat harus memahami apa yang akan dicatat & dikumpulkan.
3. Observasi tidak langsung
Teknik observasi tidak langsung adalah pengumpulan data melalu pengamatan & pencatatan gejala pada objek penelitian secara tidak langsung.

4. Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada responden secara langsung. Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dibedakan menjadi sebagai berikut;

a. Wawancara terpimpin
Wawancara dilakukan dengan membuat pertanyaan-pertanyaan sebelum dilakukannya wawancara. Pada saat wawancara peneliti membaca pertanyaan yang telah dibuat sekaligus untuk ‘check list’ pertanyaan yang tidak terjawab.

b. Wawancara tidak terpimpin
Wawancara ini diperuntukkan bagi peneliti yang sudah terbiasa mengajukan pertanyaan & bertemu dengan siapa saja sehingga tidak memerlukan catatan pertanyaan. Namun, ada kekurangannya yakni pertanyaan tidak terfokus karena diajukan secara spontan, juga kadang ada pertanyaan yang belum ditanyakan kepada responden.

c. Wawancara bebas terpimpin
Wawancara ini dilakukan dengan membaca pertanyaan yang telah dibuat sambil menanyakan lebih dalam untuk mendapatkan data penelitian. Wawancara bebas terpimpin ini sangat disarankan bagi para peneliti.

5. Kuesioner atau Angket
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden sehubungan dengan penelitian. Kuesioner mempunyai model jawaban yang bersifat terbuka, tertutup, & campuran.
  • Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang bisa diisi sesuai dengan kehendak responden. Kelebihannya adalah responden diberi kebebasan penuh untuk mengisi kuesioner, & peneliti mendapat jawaban yang bervariatif. Kekurangannya adalah peneliti harus mengelompokkan jawaban karena bahasa Indonesia banyak persamaan katanya.
  • Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah  memiliki pilihan jawaban, responden cukup memberi tanda silang pada jawaban yang dipilihnya. Kelebihannya adalah peneliti lebih mudah di dalam mengolah data & tidak mendapat tambahan informasi. Kekurangannya adalah responden tidak bisa memberi jawaban atau masukan lain.
  • Kuesioner campuran adalah kuesioner yang terdiri dari kuesioner tertutup & terbuka. Kelebihannya adalah dapat mencakup area yang luas karena bisa melalui pos, e-mail, & lain-lain, serta responden lebih jujur dalam menjawab. Kekurangannya adalah kuesioner tidak kembali, peneliti tidak mendapat tambahan informasi, waktu cukup lama, & pertanyaan ada yang tidak terjawab.
6. Studi Dokumenter (Bibliografi)
Teknik studi dokumenter adalah pengumpulan data menggunakan sumber dokumen tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, misalnya dari sumber dokumen, buku, koran, & majalah.

Setiap penelitian memerlukan objek untuk diteliti. Objek itu bisa berupa satu individu atau himpunan individu bisa juga berupa wilayah. Kumpulan objek itu disebut populasi. Apabila penelitian menggunakan populasi yang banyak atau luas, maka diperlukan sampel untuk menghemat tenaga & waktu penelitian. Sampel bisa diartikan sebagai bagian dari populasi yang  dianggap mewakili.

Terdapat beberapa metode pengambilan sampel, yakni;
  • Probability Sampling. Semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel atau disebut juga sampel  acak.
  • Non-probability Sampling. Penentuan sampel berdasarkan tujuan dari penelitian sehingga sampel dipilih secara cermat dengan spesifikasi tertentu.