Jenis Kain dalam Membatik
Tentang Kain yang digunakan untuk Membatik Kain yang digunakan untuk batik harus memenuhi persyaratan teknis antara lain tidak rusak karena pengaruh proses batik, dan dapat diberi warna pada suhu dingin atau suhu kamar karena lilin batik sebagai perintang warna tidak tahan suhu panas.Pada umumnya jenis-jenis kain yang dapat dibuat dari serat alami seperti serat selulosa atau tumbuh-tumbuhan dan serat protein atau binatang dapat memenuhi persyaratan tersebut. Sesuai dengan persyaratan teknis tersebut, kain yang dapat digunakan untuk batik adalah:
Kain kapas
Kain kapas adalah kain yang terbuat dari serat kapas. Sifat umum kain kapas adalah daya serapnya baik, tahan terhadap panas, kelenturannya rendah, penghantar panasnya baik. Beberapa jenis kain kapas yang dapat digunakan sebagai bahan dasar batik yaitu:
1) Kain mori
Kain Mori adalah kain tenun benang kapas hasil olahan pabrik dengan anyaman
polos dan diputihkan, diklasifikasikan menjadi: a. Mori Primissima, termasuk jenis kain mori yang paling tinggi kualitasnya dengan spesifikasi halus nomor benangnya, tebal benangnya tinggi, konstruksi anyaman rapat sehingga pegangan kainnya halus dan padat. Namun demikian kemampuan daya serap kurang. Sehingga untuk meningkatkan daya serap, saat ini telah diproduksi mori primissima mercerized maupun sanforized. Di pasaran antara lain dapat ditemukan dengan merek dagang Kereta Kencana, Crown, Bendera. b. Mori Prima, merupakan mori kualitas sedang dengan spesifikasi nomor benang sedikit lebih kasar, tebal benang labih rendah. Saat ini juga telah diproduksi mori prima mercerized dengan merek dagang antara lain Bendera, Gong, Kupu, Ayam Mas, Menjangan. c. Mori Biru, merupakan mori kualitas rendah dengan spesifikasi nomor benang, tebal benang dan pegangan kain lebih kasar. Dipasaran dapat dijumpai antara lain dengan merek dagang Cendrawasih, Nanas, Garuda Dunia. d. Mori Voalisima, kualitasnya sama dengan mori primissima hanya tebal benangnya lebih rendah. e. Berkolin, kualitasnya sama dengan
mori primissima dan telah diproses mercerized. Di pasaran dapat ditemukan dengan lebar 90 cm dan 115 cm.
2) Kain kapas grey
Kain grey adalah kain tenun benang kapas yang tidak mengalami proses pemutihan, sehingga warnanya masih alami. Kain grey dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Kain Blacu, yaitu kain tenun kapas olahan pabrik. Di pasaran terdapat kain blacu dengan lebar 90 cm, 115 cm, dan 150 cm. b. Kain tenun ATBM, yaitu kain tenun kapas yang dihasilkan dengan menggunakan alat tenun bukan mesin, diproduksi dengan berbagai variasi ukuran kain dengan desain struktur anyaman yang dibuat dengan doby. Sebagai bahan batik banyak digunakan sebagai busana wanita maupun aksesoris c. Kain tenun Gedhog Kain tenun gedhog dibuat dari serat kapas dengan alat tenun tradisional batik.
Batik yang menggunakan tenun gedhog merupakan ciri khas batik Tuban yang tidak ditemukan di tempat lain. Tampilan fisiknya yang unik karena mulai dari penanaman kapas, menenun sampai jadi batik dikerjakan di Tuban. Tidak diketahui secara pasti kapan kain tenun gedhog mulai diproduksi. Dari seorang pembatik yang kini telah berusia lebih dari 80 tahun diperoleh keterangan bahwa tenun gedhog telah dikenal lebih dari 100 tahun yang lalu. Disebut tenun gedhog karena bunyi ”dhog-dhog” yang terdengar pada saat proses menenun. Ada 2 jenis kapas sebagai bahan baku kain tenun gedhog yaitu yang berwarna putih dan cokelat. Kapas yang aslinya berwarna cokelat dengan nama kapas ”lawa” (”lowo” dalam bahasa Jawa), akan menghasilkan kain tenun berwarna cokelat, dan apabila digunakan sebagai bahan batik maka batik yang dihasilkan akan berwarna cokelat dan tidak pernah memiliki warna putih. Produk kain tenun gedhog mempunyai warna da motif yang bermacan-macam. Ada yang polos, bermotif lurik, kotak-kotak dan motif lain, serta dengan satu warna atau lebih. Masing-masing kain tenun gedhog mempunyai nama, antara lain Intip Ian, Cele, Cleret blungko, Dom Sumelap, Upan-upan. Sebanyak 36 produk tenun gedhog telah didaftarkan hak ciptanya pada tahun 2004.
3) Kain rayon
Kain rayon adalah kain benang rayon yaitu serat hasil regenerasi serat selulosa, sifatnya menyerupai kapas akan tetapi kekuatannya lebih rendah terutama terhadap alkali.
Dalam keadaan basah kekuatan kapas akan bertambah sementara rayon akan berkurang. Keunggulan kain rayon lebih berkilau dan mempunyai draping atau sifat menggantung lebih baik. Contoh antar lain kain shantung, kain paris rayon.
4) Kaos kapas
Kaos kapan adalah kain katun hasil rajutan, biasanya dibuat batik dalam bentuk produk kaos oblong atau Tshirt.
Batik Tuban juga menggunakan kaos kapas untuk T-shirt dengan motif khas Tuban. B. Kain Sutra Kain sutra terbuat dari serat protein, yang diperoleh dari sejenis serangga Iepidoptera dan spesies utama yang dipelihara untuk menghasilkan sutra adalah Bombyx mori. Serat sutra berbentuk filamen dihasilkan dari larva ulat sutra pada saat membuat kepompong. Serat sutra mentah terdiri dari lebih kurang 75% fibroin dan 25% serisin yaitu sejenis perekat yang melapisi fibroin, berfungsi untuk melindungi fibroin dari gaya mekanik. Untuk proses pewarnaan lapisan serisin ini harus dihilangkan dengan proses degumming atau boil off, karena akan mengganggu penyerapan warna. Saat ini sutra yang ada di pasaran adalah : a. Sutra import, yaitu kain sutra yang ditenun secara masinal yang dikenal dengan sutra super T54, sutra super T56, Abote, Organdi, Sifon, sutra kaca kotak, sutra salur yaitu kombinasi anyaman sutra super denan organdi, sutra krepe, sutra kembang batu yang anyaman desain struktur dengan doby. b. Sutra lokal, yaitu kain sutra buatan dalam negri ditenun dengan ATBM antara lain sutra polos, sutra granitan yang anyaman desain struktur dengan doby, sutra salur. c. Sutra liar, yaitu sutra yang dibuat dari serat ulat sutra yang dibudidayakan secara liar. Ulat-ulat sutra ini dibiarkan hidup di pohon mahoni, jambu mete, kedondong, sehingga makanannya adalah daun-daun dimana mereka hidup. Jenis serat yang dihasilkan dari ulat yang makanannya jambu mete atau daun kedondong disebut criccula, berwarna kuning keemasan. Sedangkan serat yang dihasilkan dari ulat yang makanannya daun mahoni disebut attacus, berwarna cokelat. Warna-warna tersebut warna alami.
SUMBER: Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Tuban.
TIPS MERAWAT BATIK
1. Mencuci kain batik dengan menggunakan shampo rambut .sebelumnya, larutkan dulu shampoo hingga tak ada lagi bagian yg mengental. Setelah itu baru batik dicelupkan.bisa jg menggunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yg dijual dipasaran.
2. Pada saat mencuci batik jangan digosok dan jangan gunakan detergen. Jika batik anda tidak terlalu kotor maka anda bisa mencucinya dengan air hangat. Tapi jika batik anda terkena noda maka anda bisa mencucinya cukup dengan sabun mandi saja. Akan tetapi jika notanya membandel maka anda bisa menghilangkannya dengan kulit jeruk pada bagian yg kotor saja. Jgn mencuci kain batik dengan menggunakan mesin cuci.
3. Setelah kotoran hilang anda harus menjemur di tempat yg teduh tetapi anda tidak perlu memerasnya biarkan saja kain tersebut mongering secara alami pada saat mejemur sebaiknya anda tarik bagian tepi kain agar serat kain yang terlipat kembali seperti sedia kala.
4. Hindari penyetrikaan secara langsung, jika terlalu kusut anda bisa semprotkan air diatas kain batik anda lalu lapisi batik anda dengan kain lainnya. Hal ini untuk menghindari kain batik anda terkena panas langsung dari setrikaan.
5. Bila anda ingin memberi pewangi dan pelembut kain pada batik tulis jangan disemprotkan air diatas kain batik anda. Sebelumnya tutupi dulu kain dengan Koran lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain. Sebaiknya anda tida menyemprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain atau pakaian berbahan batik sutera berpewarna alami.Sesudah disetrika sebaiknya anda simpan batik anda dalam plastic agar tidak di makan ngengat. Sebaiknya anda jgn memberi kapur barus karena zat padat ini terlalu keras sehingga bisa merusak kain batik anda. Ada baiknya anda beri merica atau lada yg dibungkus dengan tisu lalu dimasukkan dalam lemari pakaian adan untuk mengusir ngengat. Atau anda bisa menggunakan akar wangi yg sebelumnya anda celup ke air panas kemudian dijemur lalu dicelup sekali lagi ke dalam air panas dan dijemur.setelah akar wangi tersebut kering anda baru bisa menggunakannya