Mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang saat mendengar istilah atau kata "korsleting listrik", maka yang akan terlintas di benak kita adalah sebuah kejadian dimana itu terjadi karena kegagalan dari sistem kelistrikan. Jika kita sering melihat berita dari surat kabar ataupun bisa juga dari Televisi, terkadang kita akan mendapati sebuah berita tentang kebakaran yang terjadi akibat korsleting listrik. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan korsleting listrik itu? Dan apa saja yang menyebabkan terjadinya korsleting listrik tersebut?
Pada artikel kali ini, saya akan coba membahas secara sederhana mengenai apa itu korsleting listrik, dan apa saja penyebab terjadinya korsleting listrik di rumah.
Mengenal apa itu Korsleting Listrik?
Source images : www.youtube.com |
Pada dasarnya korsleting listrik tersebut dapat terjadi apabila salah satu kabel listrik baik itu phase (positif) mengalir menuju ke kabel lainnya yang memiliki muatan netral (negatif) ataupun juga sebaliknya, baik itu secara langsung maupun melalui media benda konduktor lainnya yang mempunyai sifat penghantar listrik dengan nilai tahanan yang kecil.
Dibawah ini adalah contoh dua keadaan rangkaian listrik, yaitu keadaan yang berjalan normal dan yang tidak normal atau keadaan korsleting listrik.
Jika dalam keadaan normal, sebuah rangkaian listrik akan bekerja dengan baik tanpa adanya korsleting listrik yaitu saat dimana sebuah kabel phase (positif) mengalir melalui rangkaian tahanan yang ada pada lampu terlebih dulu sebelum terhubung dengan kabel yang bermuatan netral (negatif). Namun, apabila ternyata kabel phase mengalir ke kabel netral secara langsung tanpa melewati lampu terlebih dahulu, maka yang akan terjadi adalah hubungan pendek arus listrik (Short Circuit) atau biasa kita sebut korsleting listrik. Disini saya mencontohkan korsleting listrik pada sebuah lampu dan sebenarnya peralatan listrik lainnya juga dapat mengalami hal yang sama apabila terjadi hal seperti diatas.
Umumnya saat korsleting listrik tersebut terjadi, arus listrik yang mengalir akan sangat besar. Lalu kenapa korsleting listrik bisa menimbulkan arus listrik yang sangat besar?
Jawabannya sangat sederhana, sebenarnya kita dapat menghitungnya menggunakan rumus Hukum Ohm, yaitu:
V = I x RTegangan = Arus x Tahanan (resistan)
I = V/RArus = Tegangan / Tahanan (resistan)
Contoh kondisi normal :
Jika sebuah lampu memiliki tahanan (resistan) sebesar 220 Ohm, dengan tegangan listrik yang mengalir sebesar 220 Volt, maka arus listrik yang mengalir adalah sebesar :
I = V/R
I = 220 Volt / 220 Ohm
I = 1 Ampere.
Lalu berapa besar arus listrik yang mengalir, seandainya terjadi korsleting listrik?
Saat korsleting listrik terjadi, kabel phase dan kabel netral akan terhubung dengan nilai tahanan yang sangat kecil, kita ambil contoh tahanan kabel sebesar 0,1 Ohm, maka arus listrik yang akan mengalir adalah sebesar :
I = V/R
I = 220 Volt / 0,1 Ohm
I = 2.200 Ampere
Bisa dibayangkan dengan arus listrik sebesar itu, apa yang akan terjadi pada kabel penghantar listriknya?
Tentunya dengan arus listrik sebesar ini, kabel listrik tersebut akan meleleh karena saking panasnya, dan yang lebih parahnya lagi arus listrik yang besar ini dapat menyebabkan terjadinya percikan api serta ledakan yang cukup besar. Lalu, apa saja yang menjadi penyebab utama terjadinya korsleting listrik tersebut?
Penyebab utama terjadinya korsleting listrik adalah kerusakan pada isolasi kabel penghantar listrik maupun peralatan listrik lainnya, yang menyebabkan kebocoran aliran listrik yang kemudian mengalir ke tempat yang tidak diinginkan, dengan nilai hambatan yang sangat kecil tersebut, maka terjadilah suatu peristiwa yang dinamakan hubungan singkat arus listrik atau short circuit (korsleting listrik).
Jadi penyebab utama korsleting listrik tersebut ialah karena kerusakan pada isolator (pembungkus) kabel atau peralatan listrik lainnya yang menyebabkan kebocoran aliran listrik sehingga berpotensi terjadi korsleting listrik.
Selain itu, ada berbagai penyebab umum yang biasa terjadi, antara lain :
- Isolator atau pembungkus kabel rusak akibat digigit tikus
- Karena usia kabel sudah cukup tua (Life Time) sehingga isolasi rusak/bocor.
- Peralatan listrik yang digunakan atau yang terpasang sudah rusak/bocor (Short).
- Peralatan listrik yang digunakan atau yang terpasang tersiram air, basah/lembab.
- Kabel yang digunakan tidak memenuhi standar baik ukuran kabel maupun pemilihan jenis/tipenya.
- Kabel overheating (panas berlebih), akibat beban listrik yang berlebihan maupun akibat terkena benda lain yang memiliki suhu tinggi.
- Kabel listrik terkena benda tajam, terpotong, tertimpa dan sebagainya.
- Penyambungan kabel yang tidak memenuhi standar keamanan instalasi listrik, sehingga terjadi kebocoran aliran arus listrik.
- Pemasangan instalasi listrik yang tidak memenuhi standar pemasangan instalasi listrik yang aman dan benar.
- Dan berbagai penyebab korsleting listrik lainnya.
Demikian untuk artikel kali ini semoga bermanfaat.